Pages

Kamis, 22 November 2012

PENGERTIAN FENOMENA BLACK FRIDAY 2012

 Di Jumat minggu keempat di bulan November, di Amerika semua orang mengantri dari tengah malam, semua toko buka lebih dini, dari jam 04.00, bahkan ada yang mulai buka saat tengah malam. Semua berebut untuk mendapatkan barang-barang dengan diskon gila-gilaan sampai 90%.
fenomena ini dinamakan Black Friday.
 



Black Friday adalah hari setelah perayaan Thanksgiving dan ini biasanya merupakan awal dari musim belanja Hari Natal di USA. Selain popular di USA, Black Friday juga berlangsung di Kanada dan Australia. Black Friday’ yang muncul setiap tahun pada hari Jumat setelah perayaan Thanksgiving, di minggu ke-empat bulan November. Black Friday adalah pemberian potongan harga besar-besaran untuk menarik pembeli. Kebanyakan toko eceran (retailers) memberikan potongan harga sebesar 40% – 60% bahkan sampai ada yang mencapai 90%. Black Friday berlangsung sampai hari Minggu
Pada hari itu banyak toko yang membuka tokonya pada jam 4 pagi atau bahkan bisa lebih awal lagi. 

Tahun lalu toko-toko memulai Black Friday pada hari Jumat pagi-pagi sekali. Ribuan calon pembeli sudah mulai antri di depan pintu toko pada tengah malam. Malah ada yang mendirikan tenda. Mereka tidak peduli dengan udara dingin maupun salju yang turun. Tahun ini kebanyakan toko memulai Black Friday pada hari Kamis malam (22/11/12), hari yang sama masyarakat Amerika merayakan hari Thanksgiving.


Menurut perkiraan Federasi Retail/Eceran Nasional, 152 juta orang Amerika akan berbelanja di akhir pekan Black Friday kali ini. Angka ini 10% lebih besar dari angka tahun lalu. Perkiraan ini kemungkinan besar akan lebih rendah dari kenyataannya. Tahun lalu diperkirakan akan ada 138 juta pembeli. Kenyataannya ada 212 juta orang yang berbelanja selama Black Friday. Sebagian besar pembeli berumur antara 18 – 24 tahun. Federasi Retail ini juga memperkirakan bahwa penjualan musim ini akan naik 2.8% menjadi $465 milyard.
Seorang pembeli, Carol yang mengantar anaknya, Annie, mengatakan bahwa menurut pengamatannya, di Mall of America, 80% pembeli adalah wanita dan mungkin 70% dari mereka adalah keturunan Asia. Mall of America adalah pusat belanja paling besar kedua di jagad ini. Masih kalah besar dengan pusat belanja yang ada di kota Edmonton, Kanada.

Potongan Harga
Yang menjadi daya tarik utama memang besarnya potongan harga. Tetapi ada berbagai cara untuk menarik minat pembeli. Selain potongan harga beberapa toko juga menawarkan harga murah dengan sistem “beli satu barang dan beli barang berikutnya setengah harga”.
Cara lain yang dipakai adalah memberikan hadiah sangat menarik kalau berbelanja dalam jumlah tertentu. “Ada toko yang menawarkan satu paket hadiah seharga $20 kalau kita belanja minimal $40” seorang pembeli menceritakan pengalamannya.  Dan masih banyak sistem ‘pricing’ lainnya. Para penjual ‘edan’ memberikan potongan harga. Para pembeli pun ‘edan-edanan’ berbelanja.
Toko eceran Target, tak luput dari serbuan pembeli. Foto dari internet.
Cukup banyak orang menjadi sangat tertarik dengan Black Friday karena alasan kompetisi. Kalau bisa mendapatkan barang tertentu, bukan hanya masalah mampu membeli murah, tetapi karena bisa ‘mengalahkan’ pembeli lain. Jadi barang yang terbeli adalah tanda kemenangannya. Sebuah toko misalnya menjual TV dengan harga murah. Tetapi jumlah TVnya dengan harga murah sangat terbatas. Hanya pembeli yang paling cepat mendapatkannya yang diberi harga murah. Rasa kompetisi ini justru menimbulkan minat di antara para pembeli.

Media sosial memegang peranan penting demi keberhasilan Black Friday. Toko retails menggunakan media sosial untuk menjangkau calon pembeli. Para pembeli pun dapat dengan mudah dan cepat berkomunikasi dengan orang lain tentang rencana maupun pengalaman belanja mereka. Banyak pembeli yang melanjutkan belanjanya hari ini (25/11) karena potongan harga masih berlaku.
Black Friday mempunya arti penting bagi perekonomian tahun ini. Dengan Black Friday genderang musim belanja telah dipukul. Sampai natal bulan depan atau tahun baru, masyarakat Amerika akan kejangkitan penyakit demam belanja (shopping fever).
Begitu Black Friday selesai, hari Senin depan akan dimulai demam belanja baru dengan nama Cyber Monday. Berbagai harga promosi ditawarkan bagi pembeli lewat internet (on-line shopping).
Besar kecilnya penjualan (sales) tahun ini bisa berpengaruh terhadap pemulihan ekonomi. Kenaikan dalam penjualan akan menumbuhkan rasa percaya diri masyarakat sehinga akan lebih berani berbelanja.
 
 Black Friday sebenarnya bukanlah hari libur, tetapi banyak perusahaan yg memberikan libur pada karyawannya, untuk meningkatkan jumlah pembeli yg potensial. Black Friday secara rutin menjadi hari belanja yg paling sibuk dan ramai sejak tahun 2005. 

Nama Black Friday ini berasal dari kota Philadelphia, dimana awalnya istilah Black Friday ini digunakan untuk menggambarkan betapa ramai dan mengganggunya para pejalan kaki dan kendaraan bagi lalu lintas, yang terjadi setelah hari Thanksgiving. Penggunaan istilah ini dimulai pada tahun 1966 di Philadelphia dan mulai digunakan secara luas di luar Philadelphia pada sekitar tahun 1975. Setelah sekian lama akhirnya muncul pengertian lain untuk istilah Black Friday, yaitu bahwa Black Friday menunjukkan periode waktu dimana para penjual mendapatkan keuntungan.

0 komentar:

Posting Komentar